Langsung ke konten utama

Ini Ulama Punjere Bumi, Mbah Maimun Zubair Sarang, Rembang

Ini Ulama Punjere Bumi, Mbah Maimun Zubair Sarang, Rembang. Kamu perlu sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka karena penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan terpilih internal membaca share terbaru.Wartaislami.com ~ Pada tahun 1945 beliau memulai pengembaraannya ke Pondok Lirboyo Kediri, selama kurang makin lima tahun, dibawah bimbingan KH. Abdul Karim (Mbah Manaf), KH. Mahrus Ali atau KH. Marzuqi. Menginjak usia 21 tahun, beliau meneruskan pengembaraanya ke Makkah Al-Mukarromah, selama kurang makin 2 tahun berkutat karena ilmu-ilmu agama didalam bimbingan Sayyid ‘Alawi bin Abbas Al-Maliki, Syaikh Al-Imam Hasan Al-Masysyath, Sayyid Amin Al-Quthbi, Syaikh Yasin bin Isa Al- Fadani atau masih banyak lagi.

KH. Maimun Zubair ialah gambaran sempurna dari pribadi yang santun atau matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau hidup internal tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah atau kakeknya sendiri. Beliau membuktikan bahwa ilmu enggak perlu menyulap pemiliknya seperti tinggi hati ataupun ekslusif dibanding yang lainnya.
Beliau lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928. Beliau ialah putra pertama dari Kyai Zubair Dahlan. Seorang Kyai yang tersohor karena kesederhanaan atau sifatnya yang merakyat, salah seorang murid pilihan dari Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky, dua ulama yang kesohor pada saat itu. Ibundanya ialah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama kharismatik yang teguh memegang pendirian.
Kematangan ilmunya enggak ada satupun yang meragukan. Sebab sedari kecil beliau sudah dibesarkan karena ilmu-ilmu agama. Sebelum menginjak muda, beliau diasuh langsung oleh ayahandanya bakal menghafal atau memahami ilmu Shorof, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah atau bermacam-macam ilmu Syara’ lainnya.
Pada usia kira-kira 17 tahun, beliau sudah hafal diluar kepala kiab Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, Sullamul Munauroq serta Rohabiyyah fil Faroidl. Seiring pula karena kepiawaiannya melahap kitab-kitab fiqh madzhab Asy-Syafi’I, semisal Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab atau lain sebagainya.
Sekembalinya dari Tanah suci, beliau masih mengasah atau memperkaya pengetahuannya karena belajar kepada ulama-ulama besar tanah Jawa saat itu. Seperti KH. Baidlowi lasem (mertua beliau), KH. Ma’shum lasem, KH. Ali Ma’shum Krapyak Jogjakarta, KH. Bisri Musthofa, Rembang, KH. Abdul Wahhab Hasbullah, KH. Mushlih Mranggen, KH. Abbas, Buntet Cirebon, Sayikh Ihsan, Jampes Kediri atau juga KH. Abul Fadhol, Senori.
Pada tahun 1965 beliau mengabdikan diri bakal berkhidmat pada ilmu-ilmu agama. Hal itu diiringi karena berdirinya Pondok Pesantren yang berada disisi kediaman Beliau. Pesantren yang di isi ribuan santri putra atau putri yang kini dikenal karena nama Al-Anwar. Satu dari sekian pesantren yang ada di Karangmangu Sarang Rembang. Kemudian kira-kira tahun 2008 beliau kembali mengibarkan sayapnya karena mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang, yang kemudian oleh beliau dipasrahkan pengasuhannya kepada putranya KH. Ubab Maimun

Mbah Moen, begitu orang biasa memanggilnya,. banyak dikenal atau mengenal erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu enggak menjadikannya tercerabut dari basis tradisinya semula. Sementara walau sering kali seperti peraduan perincian keluh kesah masyarakat, tapi semua itu tetap enggak menghalanginya bakal menyelami dunia luar, tepatnya yang enggak berhubungan karena kebiasaan di pesantren sekalipun. Pada umur 25 tahun, beliau menikah atau selanjutnya seperti kepala pasar Sarang selama 10 tahun. Beliau juga pernah seperti komponen DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, beliau menginjak berkonsentrasi mengurus pondoknya yang berdiri selama kira-kira 7 atau 8 tahun. Tapi rupanya tenaga atau pikiran beliau masih dibutuhkan oleh negara jadi beliau diangkat seperti komponen MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.
Dalam dinia politik beliau tergolong kiyai yang adem-ayem. Di saat NU sedang ramai mendirkan PKB (1998) mbah mun makin memilih diam atau istiqomah di PPP, partai karena gambar Ka’bah.
Keharuman nama atau kebesaran beliau sudah enggak bisa dibatasi lagi karena peta geografis. Banyak sudah kiyai atau santri yang berhasil “jadi orang” karena ikut di-gulo wentah internal pesantren beliau. Dan telah terbukti bahwa ilmu-ilmu yang belaiu miliki enggak cuma membesarkan jiwa beliau secara pribadi, tapi juga membesarkan setiap santri yang bersungguh-sungguh mengecap tetesan ilmu dari Beliau.
PP Al-Anwar Sarang Rembang
PP Al-Anwar yang berada di kampung Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah didirikan oleh KH. Maimun Zubair pada tahun 1967. Pondok ini pada mulanya ialah sebuah kelompok pengajian yang dirintis oleh KH. Ahmad Syuaib atau KH. Zubair Dahlan. Kelompok pengajian tersebut pada awalnya dilaksanakan di mushalla. Pada perkembangan selanjutnya kedua perintis tersebut mendirikan tiga komplek bangunan, yaitu komplek A, B atau C.
Komplek B dikembangkan oleh KH. Abdul Rochim Ahmad seperti PP Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedang komplek A dikembangkan seperti PP Al-Anwar oleh KH. Maimun Zubair, putra KH. Zubair Dahlan. Latar belakang pendirian pondok di samping bakal melanjutkan kegiatan pengajian, juga dilatarbelakangi oleh keinginan bakal meningkatkan taraf hidup masyarakat kira-kira yang umumnya berpenghasilan rendah seperti nelayan.
Perkembangan jumlah santri PP. Al-Anwar yang cukup pesat, menuntut adanya pembangunan di bidang fisik. Pada tahun 1971 musholla direnovasi karena menambahkan bangunan diatasnya yang kemudian disebut karena Khos Darussalam, juga dibangun sebuah kantor yang berada sebelah Selatan ndalem syaikhina. Seiring karena bertambahnya santri maka pembangunan secara fisik pun terus dilakukan. Tercatat pada tahun 1973 dibangun Khos Darunna’im, tahun 1975 Khos Nurul Huda, tahun
1980 Khos AF, atau masih banyak lagi pembangunan fisik yang yang lain. terakhir dibangunnya gedung serbaguna PP. Al-Anwar berlantai lima pada tahun 2004 atau juga pada tahun 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid PP. Al-Anwar yang sesudah selesai pengerjaannya digunakan seperti tempat pertemuan (Multaqo) alumni Sayyid Muhammad Alawy al Maliki Makkah al Mukarromah.
Pada tahun 1977, KH. Maimun Zubair mengembangkan pesantren karena mendirikan PP putri Al-Anwar. berawal dari sebidang tanah yang dimiliki atau hasil pembelian tanah milik tetangga, beliau termotivasi bakal kondisi masyarakat kira-kira pada saat itu yang belum rutin mengerjakan sholat 5 waktu serta minimnya kemampuan mereka internal membaca Al Qur’an. Sebagai langkah awal, lalu dibangunlah sebuah musholla di belakang rumah yang semula berdindingkan anyaman bambu.
Lambat laun masyarakat menunjukkan perubahan, mereka menginjak suka pergi ke musholla bakal mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan disana, menginjak dari sholat jama’ah sampai dzibaiyyah yang dilakukan setiap malam jum’ah, atau juga banyak dari buah hati-buah hati mereka yang akibatnya menginjak hidup di musholla. Hingga kini (Tahun 2008) PP. Putri Al-Anwar mengalami perkembangan yang pesat karena 500 santri yang hidup atau karena fasilitas 29 kamar, perpustakaan, 6 auditorium.
Perkembangan pesantren yang diasuh tokoh yang benar-benar antipati terhadap penggunaan istilah kitab salaf karena nama kitab kuning (karena dinilai merupakan suatu penghinaan terhadap kitab salaf) ini benar-benar signifikan. Pada tahun 2007 Jumlah santri Al-Anwar mencapai makin dari 2000 Santri, yang berpangkal dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, baik Jawa maupun luar jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Lampung, bahkan Papua. Dan juga dari berbagai latar belakang pendidikan menginjak dari SD/MI, SLTP, SLTP sampai Sarjana.
Pada tahun 1995 KH. M. Najih Maimoen, putra KH. Maimun Zubair yang juga alumni dari pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah Al Mukarromah merintis pendirian khos Darussohihain di bawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky. Dan juga didirikan Khos yang khusus seperti wadah perincian santri-santri putri yang berkeinginan bakal menghafal Al qur’an pada tahun 1996 di bawah asuhan Ibu Nyai Hj. Mutamimah Najih Maimoen.
Sistem Pendidikan
Sistim pendidikan yang diterapkan di pesantren Al-Anwar ialah sistim salafiyah di mana para santri diwajibkan mengikuti pengajian Masyayeh atau ustadz baik karena pendekatan sistem bandongan (bersama-sama) maupun sorogan (individual). juga diharuskan perincian santri bakal mengikuti pendidikan Muhadloroh atau Madrasah Ghozaliyyah, sampai tingkat aliyah, atau melanjutkan pada PPTM (Ma’had ‘Aly) yang mana jenjang pendidikannya ialah dua tahun.
Kegiatan lain yang juga perlu diikuti santri ialah Mudzakaroh meliputi mudzakaroh Fatchul Qorib, Fatchul Mu’in, Ibnu ‘Aqil, Aljauharul Maknun dll. Mudzakaroh merupakan suatu bentuk pembahasan secara serius pada kitab yang dikaji, juga penerapannya pada permasalahan-permasalahan yang ada. Dan juga masih banyak lagi kegiatan yang lain.
Pada perkembangannya PP. Al-Anwar terbagi seperti dua Yaitu PP. Al-Anwar I yang dikhususkan perincian santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni atau PP. Al-Anwar II seperti wadah perincian santri-santri yang ingin mempelajari sains atau tehnologi tanpa meninggalkan pesantren seperti wahana bakal mendalami ilmu agama. Letaknya pun terpisah, PP. Al-Anwar I terletak di desa Karangmangu Sarang Rembang sedang PP. Al-Anwar II ini terletak di Dusun Kalipang Gondanrejo Sarang Rembang Kurang makin 3 km dari desa Karangmangu ke haluan barat.
Pada perkembangan selanjutnya, di bawah naungan LP Ma’arif NU, pada 15 september 2003 PP Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni MTs (Madrasah Tsanawiyah) Al-Anwar. Tujuan yang mendasar dari didirikannya MTs tersebut enggak hanya bakal mempelajari ilmu–ilmu umum saja, tapi juga ilmu agama karena memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya bakal memperoleh keseimbangan renggangan Imtaq atau Iptek, jadi pada akibatnya tujuan akhir kebahagian dunia akhirat dapat dicapai.
Tahun 2006 MTs Al-Anwar telah meluluskan kira-kira 121 siswa. Dan saat ini MTs Al-Anwar mengantongi siswa 247 orang dari kelas 1 sampai karena kelas 3. Sampai saat ini MTs Al-Anwar terus berusaha bakal berbenah diri bakal selalu mensukseskan apa yang dikehendaki Syaikhina karena selalu pro antusias internal segala aspek demi tercapainya tujuan tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 21 September 2006 Ponpes Al-Anwar juga membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar yang pada tahun pertama, jumlah siswanya sebanyak 74 orang terbagi seperti dua kelas, yaitu kelas putra 45 siswa atau 29 siswi.
Namun meskipun demikian, konsep Salaf yang diusung oleh Program pendidikan berbasis formal ini benar-benar kental atau memang seperti satu harga mati yang enggak bisa ditawar lagi. Hal inilah yang membuat Al-Anwar berbeda karena lembaga pendidikan formal Lainnya, yang memang seperti agenda utama dari didirikannya MTs–MA Al-Anwar Sarang ini. Dan juga nantinya menurut rencana bakal juga didirikan program pendidikan lanjutan setingkat perguruan tinggi.
Prasarana atau segala hal yang dibutuhkan bakal menunjang hal tersebut di pada kini terus diupayakan oleh pihak PP Al-Anwar, baik internal bentuk bangunan fisik maupun non fisik. Dalam segi prasarana fisik kini masih taraf penyelesaian bakal pengadaan asrama putra atau putri yang nantinya diharapkan, semua siswa atau siswi yang ada bisa menempati asrama tersebut karena tujuan makin terawasinya para siswa tersebut selama 1x 24 jam.
Pengadaan asrama ini juga menitiktekankan pada efektifitas pendalaman ilmu–ilmu salaf, karena nantinya juga bakal diasuh oleh para ustadz di bawah naungan pengasuh PP Al-Anwar Sarang. Diharapkan para siswa pada akibatnya betul-betul dapat terkondisikan atau selalu internal pengawasan, karena tujuan nantinya para siswa ini mampu terbiasa hidup disiplin, terampil, atau selalu menjadikan akhlaqul karimah seperti nafas internal kehidupannya.
Dalam segi non fisik juga terus diupayakan mengevaluasi sistem pembelajaran atau memberikan pengawasan ekstra ketat pada siswa. Berbagai langkah internal menangani kendala-kendala yang ada. Dari uraian di pada dapat disimpulkan bahwa PP Al-Anwar tidaklah merubah karakter salafiyyah yang dimiliki tapi masih getol bakal mempertahankannya juga enggak menutup instrumen penglihat terhadap tuntutan zaman yang sarat karena kemajuan internal segala bidang utamanya internal bidang sains atau ilmu pengetahuan lainnya, namun internal kaitan tersebut PP Al-Anwar tetap menjadikan pelajaran–pelajaran salaf seperti pondasi jadi merupakan menu wajib yang perlu ada internal semua tingkat pendidikan yang ada.
Sumber : arrahmah.co.id


Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aswaja Itu Moderat, Seimbang dan Toleran

Aswaja Itu Moderat, Seimbang serta Toleran . Kamu wajib sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka seraya penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan terpilih internal membaca share terbaru. Wartaislami.com ~ Hanya berselang sehari sesudah Presiden Jokowi memberikan arahan khusus kepada Kapolri buat menindak pelaku intoleransi, sejumlah aksi pembubaran paksa terjadi di sejumlah titik di tanah tirta. “Sehari sesudah pernyataan itu, pada 1 April, kegiatan keagamaan pengikut Syiah di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur diserang serta dibubarkan paksa oleh organisasi masyarakat yang menyebut diri seperti Ormas Aswaja,” kata Ketua Setara Institute Hendardi di Jakarta, Senin (4/4). Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok warga di Bangil, Pasuruan, membubarkan paksa peringatan Milad Putri Nabi Muhammad saw, Fatimah Azzahra, yang diadakan di Islamic Women Centre, Bangil, Jumat (1/4). Dua hari kemudian, ribuan massa yang me

10 Manfaat Surat Yasin Bagi yang Membacanya

10 Manfaat Surat Yasin Bagi yang Membacanya . Kamu mesti sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka untuk penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan utama intern membaca share terbaru. Wartaislami.com ~ Surah Yasin, merupakan salah satu surat yang terdapat di intern Al-Quran yang merupakan kitab suci serta pegangan utama dari umat Muslim di seluruh dunia. Yasin sendiri merupakan surah ke – 36 intern Al-Quran, serta terdiri dari 83 ayat. Banyak yang menganggap bahwa surah Yasin merupakan salah satu surat yang terpenting di intern Al-Quran karena dianggap selaku jantung dari Al-Quran itu sendiri. Biasanya surah Yasin dibacakan pada malam Jumat atau ketika seseorang berada pada kondisi sakratul maut atau ketika menghormati seseorang yang sudah meninggal. Yasin merupakan suraat intern Al-Quran yang paling sering dibaca serta dikumandangkan karena konon punya banyak sekali manfaat. Apa saja manfaat Surah Yasin? Ber

Amalan Wirid Sholawat Untuk Wasilah Segala Hajat (Rizki-Pekerjaan dll )

Amalan Wirid Sholawat Untuk Wasilah Segala Hajat (Rizki-Pekerjaan dll ) . Kamu pantas sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka lewat berita terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan internal membaca share terbaru.Wirid Shalawat Nabi - Tidak diragukan lagi bahwa membaca solawat nabi merupakan suatu amalan yang mengantongi asrar (rahasia) serta anwar, mengantongi banyak karomah, fadhilah serta barokah. Mungkin kamu mendengar amalan sholawat Nariyah 4444x ? ya, kamu pernah mendengarnya. Setengah dari pada keutamaan khataman 4444x itu sepantasnya tercapainya hajat serta maksud tujuan. Mungkin porsi kita yang awam ini terlalu susah buat mngkhatamkannya walaupun ia bisa dicicil selama satu minggu. Saya pernah mendengar ceramah seorang ustad yang mengamalkan sholawat 4444x. amalan ia dilakoninya selesai solat subuh, tetapi solawat yg dibacanya bukan solawat nariah/tarjifiyah/kamilah, solawat yg dibacanya sepantasnya