Tujuh Ledakan Diduga Bom Bunuh Diri Gunjang Kawasan Sarinah Jakarta
Pusat. Kamu wajar sering belajar paruh mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka beserta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Rangkaian ledakan yang diduga bom bunuh diri guncang Jakarta Pusat, di kawasan Sarinah, Jl Thamrin. Ledakan itu terjadi intern kurun kurang dari 30 menit.
Ledakan pertama terdengar pukul 10.40 WIB, sedangkan ledakan kedua terdengar kira-kira pukul 10.50 WIB, ledakan ketiga pukul 10.56 WIB, ledakan keempat pukul 11.58 WIB, ledakan kelima pukul 11.00 WIB, serta ledakan keenam pukul 11.03 WIB
Sempat terjadi baku tembak di depan Sarinah sehabis suara ledakan ketiga. Pos polisi yang ada di perempatan pun Sarinah kelihatan hancur.
Para saksi indra penglihat melukiskan brutalisme yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, benar aksi bom bunuh diri serta aksi tembak membabi buta seperti terjadi pada serangan teror di Paris akhir tahun silam.
Sementara itu serangan serupa dikabarkan terjadi di kawasan Pal Merah, Jakarta Barat, yang berada kira-kira 5 km dari situs ledakan di Sarinah, Jakarta Pusat. Kabar ini terjadi bohong.
Dari laporan pandangan indra penglihat sebagaimana dikutip dari Antaranews di lapangan, aksi bom bunuh diri ini menewaskan paling sekelumit tiga orang serta semua dari ketiga orang itu benar diduga pelaku bom bunuh diri.
"Pelakunya banyak," kata seorang saksi indra penglihat petugas Satpam Bank Mandiri kepada Antaranews di situs kejadian, Kamis (14/2/2016).
Dari laporan pandangan indra penglihat Antaranews juga menunjukkan bahwa seputar orang melepaskan tembakan beserta membabi buta, seperti terjadi pada serangan Paris tahun silam. Para saksi indra penglihat melaporkan, salah seorang pelaku berkulit gelap serta berambut ikal, membawa tas ransel di punggungnya. "Dia mengenakan rompi," kata seorang saksi indra penglihat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal melaporkan pelaku ledakan teror bom di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat saat ini masih diburu oleh polisi.
"Dipastikan ada korban jiwa dari ledakan bom di Sarinah, namun jumlah pasti belum diketahui, pelaku masih diburu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Kamis (14/2/2016).
Diduga Aksi Balas Dendam
Sementara itu, peneliti gerakan radikalisme dari UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Prof Akhmad Muzakki MAg Grad.Dipl.SEA MPhil PhD menegaskan bahwa serangkaian bom yang mengguncang Jakarta (14/1/2016) itu merupakan aksi balas dendam sekelompok teroris kepada Polri.
"Modusnya mirip aksi di Masjid serta Mapolres Cirebon pada seputar tahun lalu, karena ledakan di kawasan Sarinah Jakarta itu menyasar pos polisi, meski ada pula sasaran lain di lokasi parkir serta fasilitas umum, terhitung kantor media," katanya kepada Antaranews di Surabaya, Kamis (14/1/2016).
Guru Besar Sosiologi Pendidikan yang juga pakar Ilmu Kemasyarakatan dari UINSA Surabaya itu menilai aksi balas dendam itu terkait beserta serangkaian penangkapan teroris yang dilakukan Polri intern seputar bulan terakhir.
"Serangkaian penangkapan itu membuat sekelompok teroris selaku sulit bergerak secara bebas, atau bahkan mereka juga mengalami kesulitan logistik, tapi kalau melihat dahsyatnya ledakan itu cenderung pada balas dendam akibat ruang gerak mereka yang dipersempit polisi," katanya.
Ditanya langkah antisipasi yang wajar dilakukan Polri, Dekan Fakultas Ilmu Sosial serta Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Ekonomi serta Bisnis Islam (FEBI) UINSA yang juga Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu menyatakan Polri wajar selalu siaga pada setiap terjadi gejolak di Timur Tengah.
"Hampir dapat dipastikan kalau ada gejolak di Timur Tengah, maka aksi teroris mau terjadi juga di Indonesia. Dalam pengamatan aku, hal itu selalu terjadi, karena itu Polri wajar memahami geopolitik, bukan sekadar siaga beserta kejadian di intern negeri," katanya.
Presiden Perintahkan Aparat Segera Tangkap Pelaku Bom
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi semangat pada warga masyarakat di Jakarta terkait bom yang terjadi pagi tadi di depan Sarinah.
"Kita enggak boleh takut serta kalah oleh aksi teror seperti ini, serta ini mau segera kembali ke Jakarta," kata Jokowi yang saat ini sedang berada di Majalengka, Jawa Barat.
Presiden menghendaki Kapolri serta Menkopolhukam Luhut Panjaitan paruh segera menangkap pelaku serta seluruh jaringan aksi pengeboman tersebut.
"Saya telah perintahkan Kapolri, Menkopolhukam paruh mengejar, menangkap, baik yang di peristiwa maupun di jaringan-jaringan," kata Presiden saat menyampaikan keterangan pers di Cirebon.
Presiden juga menyampailan rasa duka cita serta simpati paruh korban serangan Sarinah.
"Saya mendapatkan laporan penerangan mengenai kejadian ledakan serta penembakan di Jalan Thamrin Jakarta, kita semua tentu saja berduka bagi jatuhnya korban dari peristiwa ini," kata Presiden.
Sementara itu Staf Khusus Presiden Johan Budi intern keterangannya di kompleks Istana Presiden Jakarta melaporkan bahwa Presiden mau mempercepat kunjungan di Cirebon serta segera kembali ke Jakarta.
Usai acara BKKBN di Cirebon, Presiden siang ini kembali bersama rombongan terbatas ke Jakarta menggunakan helikopter. Johan juga melaporkan Presiden mau melakukan rapat beserta Kapolri, Kepala BIN, Menko Polhukam serta jajaran terkait lainnya.
Kembali, Ledakan Ketujuh Terjadi
Ledakan kembali terdengar di Sarinah kira-kira pukul 12.36 WIB atau berselang satu jam sehabis ledakan terakhir dari enam ledakan bom mengguncang kawasan pusat perbelanjaan serta perkantoran di Jakarta ini terjadi.
Ledakan ketujuh ini terjadi justru ketika ratusan polisi serta tentara telah berada di situs serangan teror itu, ketika mereka tengah memburu para pelaku serangan yang sebagian di antaranya diyakini masih hidup serta bersembunyi di area itu.
Jumlah ledakan sampai saat ini selaku tujuh sejak pukul 10.53 WIB. Hingga saat ini, kawasan Sarinag, MH Thamrin masih mencekam.
Terlihat polisi sedang mengepung Djakarta Theatre. Sekitar 20 tentara pun turun ikut mengamankan wilayah itu.
Sumber: Antaranews.
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Pusat. Kamu wajar sering belajar paruh mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka beserta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Rangkaian ledakan yang diduga bom bunuh diri guncang Jakarta Pusat, di kawasan Sarinah, Jl Thamrin. Ledakan itu terjadi intern kurun kurang dari 30 menit.
Ledakan pertama terdengar pukul 10.40 WIB, sedangkan ledakan kedua terdengar kira-kira pukul 10.50 WIB, ledakan ketiga pukul 10.56 WIB, ledakan keempat pukul 11.58 WIB, ledakan kelima pukul 11.00 WIB, serta ledakan keenam pukul 11.03 WIB
Sempat terjadi baku tembak di depan Sarinah sehabis suara ledakan ketiga. Pos polisi yang ada di perempatan pun Sarinah kelihatan hancur.
Para saksi indra penglihat melukiskan brutalisme yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, benar aksi bom bunuh diri serta aksi tembak membabi buta seperti terjadi pada serangan teror di Paris akhir tahun silam.
Sementara itu serangan serupa dikabarkan terjadi di kawasan Pal Merah, Jakarta Barat, yang berada kira-kira 5 km dari situs ledakan di Sarinah, Jakarta Pusat. Kabar ini terjadi bohong.
Dari laporan pandangan indra penglihat sebagaimana dikutip dari Antaranews di lapangan, aksi bom bunuh diri ini menewaskan paling sekelumit tiga orang serta semua dari ketiga orang itu benar diduga pelaku bom bunuh diri.
"Pelakunya banyak," kata seorang saksi indra penglihat petugas Satpam Bank Mandiri kepada Antaranews di situs kejadian, Kamis (14/2/2016).
Dari laporan pandangan indra penglihat Antaranews juga menunjukkan bahwa seputar orang melepaskan tembakan beserta membabi buta, seperti terjadi pada serangan Paris tahun silam. Para saksi indra penglihat melaporkan, salah seorang pelaku berkulit gelap serta berambut ikal, membawa tas ransel di punggungnya. "Dia mengenakan rompi," kata seorang saksi indra penglihat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal melaporkan pelaku ledakan teror bom di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat saat ini masih diburu oleh polisi.
"Dipastikan ada korban jiwa dari ledakan bom di Sarinah, namun jumlah pasti belum diketahui, pelaku masih diburu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Kamis (14/2/2016).
Diduga Aksi Balas Dendam
Sementara itu, peneliti gerakan radikalisme dari UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Prof Akhmad Muzakki MAg Grad.Dipl.SEA MPhil PhD menegaskan bahwa serangkaian bom yang mengguncang Jakarta (14/1/2016) itu merupakan aksi balas dendam sekelompok teroris kepada Polri.
"Modusnya mirip aksi di Masjid serta Mapolres Cirebon pada seputar tahun lalu, karena ledakan di kawasan Sarinah Jakarta itu menyasar pos polisi, meski ada pula sasaran lain di lokasi parkir serta fasilitas umum, terhitung kantor media," katanya kepada Antaranews di Surabaya, Kamis (14/1/2016).
Guru Besar Sosiologi Pendidikan yang juga pakar Ilmu Kemasyarakatan dari UINSA Surabaya itu menilai aksi balas dendam itu terkait beserta serangkaian penangkapan teroris yang dilakukan Polri intern seputar bulan terakhir.
"Serangkaian penangkapan itu membuat sekelompok teroris selaku sulit bergerak secara bebas, atau bahkan mereka juga mengalami kesulitan logistik, tapi kalau melihat dahsyatnya ledakan itu cenderung pada balas dendam akibat ruang gerak mereka yang dipersempit polisi," katanya.
Ditanya langkah antisipasi yang wajar dilakukan Polri, Dekan Fakultas Ilmu Sosial serta Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Ekonomi serta Bisnis Islam (FEBI) UINSA yang juga Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu menyatakan Polri wajar selalu siaga pada setiap terjadi gejolak di Timur Tengah.
"Hampir dapat dipastikan kalau ada gejolak di Timur Tengah, maka aksi teroris mau terjadi juga di Indonesia. Dalam pengamatan aku, hal itu selalu terjadi, karena itu Polri wajar memahami geopolitik, bukan sekadar siaga beserta kejadian di intern negeri," katanya.
Presiden Perintahkan Aparat Segera Tangkap Pelaku Bom
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi semangat pada warga masyarakat di Jakarta terkait bom yang terjadi pagi tadi di depan Sarinah.
"Kita enggak boleh takut serta kalah oleh aksi teror seperti ini, serta ini mau segera kembali ke Jakarta," kata Jokowi yang saat ini sedang berada di Majalengka, Jawa Barat.
Presiden menghendaki Kapolri serta Menkopolhukam Luhut Panjaitan paruh segera menangkap pelaku serta seluruh jaringan aksi pengeboman tersebut.
"Saya telah perintahkan Kapolri, Menkopolhukam paruh mengejar, menangkap, baik yang di peristiwa maupun di jaringan-jaringan," kata Presiden saat menyampaikan keterangan pers di Cirebon.
Presiden juga menyampailan rasa duka cita serta simpati paruh korban serangan Sarinah.
"Saya mendapatkan laporan penerangan mengenai kejadian ledakan serta penembakan di Jalan Thamrin Jakarta, kita semua tentu saja berduka bagi jatuhnya korban dari peristiwa ini," kata Presiden.
Sementara itu Staf Khusus Presiden Johan Budi intern keterangannya di kompleks Istana Presiden Jakarta melaporkan bahwa Presiden mau mempercepat kunjungan di Cirebon serta segera kembali ke Jakarta.
Usai acara BKKBN di Cirebon, Presiden siang ini kembali bersama rombongan terbatas ke Jakarta menggunakan helikopter. Johan juga melaporkan Presiden mau melakukan rapat beserta Kapolri, Kepala BIN, Menko Polhukam serta jajaran terkait lainnya.
Kembali, Ledakan Ketujuh Terjadi
Ledakan kembali terdengar di Sarinah kira-kira pukul 12.36 WIB atau berselang satu jam sehabis ledakan terakhir dari enam ledakan bom mengguncang kawasan pusat perbelanjaan serta perkantoran di Jakarta ini terjadi.
Ledakan ketujuh ini terjadi justru ketika ratusan polisi serta tentara telah berada di situs serangan teror itu, ketika mereka tengah memburu para pelaku serangan yang sebagian di antaranya diyakini masih hidup serta bersembunyi di area itu.
Jumlah ledakan sampai saat ini selaku tujuh sejak pukul 10.53 WIB. Hingga saat ini, kawasan Sarinag, MH Thamrin masih mencekam.
Terlihat polisi sedang mengepung Djakarta Theatre. Sekitar 20 tentara pun turun ikut mengamankan wilayah itu.
Sumber: Antaranews.
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar