Inilah Tiga Fakta perihal Syam, Tanah Warisan Para Nabi. Kamu perlu sering belajar perincian mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka memakai keterangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan utama intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Negeri Syam, negeri yang melimpah ruah memakai kondisi tanahnya yang subur. Alquran menyebutnya, Dalam surah al-A’araf ayat 137, Allah menegaskan bahwa negeri-negeri yang dipusakakan perincian Bani Israel tersebut tak lain ialah Syam.
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi serta bagian baratnya.” Demikian pula, Allah menyelamatkan Ibrahim serta Luth ke negeri-negeri yang diberkahi serta tak lain ialah Syam, seperti penegasan surah al-Anbiyaa’ ayat 71.
Al-Imam al-Waqidi intern bukunya yang berjudul The Islamic Conquest of Syria menyebutkan, Syam menyandang makna yang signifikan intern penamaan Islam. Alquran menyebutnya selaku ‘tanah yang diberkati’. Negeri ini pun disebut selaku rumah perincian kebanyakan rasul di bandingkan memakai negeri-negeri lainnya.
Konon, menurut Yaqut al-Hamawi intern karya monumentalnya yang berjudul Mu’jam al-Buldan, negeri Syam membentang dari Sunga Eufrat sampai ujung Aris, Mesir. Negeri ini, menyandang satu kota yang dikenal memakai Damaskus. Kota ini dijuluki memakai “Permata dari Timur”.
Muhammad Syafii Antonio intern bukunya yang berjudul Encyclopedia of Islamic Civilization menyebutkan, menurut sebuah cerita nama Syam atau Sham atau Sam diambil dari kata Syem yang menurut keyakinan sebagian orang ialah putra tertua Nabi Nuh.
Namun, intern perkembangan selanjutnya, kata Syam tak hanya dinisbatkan pada kawasan yang kini disebut Damaskus, tapi selaku nama wilayah yang meliputi Suriah, Palestina, Yordania, serta Lebanon. Keseluruhan wilayah tersebut, menurut sekeliling pakar geografi dinamakan Suriah Raya.
Guru besar filsafat Universitas Marist, New York, Joshua Marka, seperti dikutip dari ancient.eu, mengungkapkan nama Suriah dulunya dikenal selaku Eber Nari (seberang sungai). Nama Eber Nari dirujuk intern Alkitab dari Ezra serta Nehemia serta laporan oleh ahli-ahli Taurat dari raja-raja Asyur serta Persia.
Beberapa ahli sejarah juga menyebutkan nama Suriah muncul sesudah Kekaisaran Asyur jatuh pada 612 sebelum Masehi (SM). Tapi, pada masa ini bagian barat Suriah masih disebut Asyur. Penyebutan nama Suriah anyar dikenal pada masa Kekaisaran Seleukus.
Penyebutan nama Suriah atau Syria pertama kali digunakan oleh seorang ahli ilmu bumi serta sejarawan Yunani yang bernama Strabo (63 SM-24 M). Menurut Strabo, Suriah yang dimaksud meliputi wilayah Timur dekat jarak Asia Kecil serta Mesir yang dikuasai kerajaan Romawi.
Pada saat bangsa Arab menguasai kawasan tersebut pada era ketujuh Masehi, mereka menamakannya Barr asy-Syam (Tanah Syam), asy-Syam (Utara), atau Bilad asy-Syam (Negeri Syam). Syam yang dimaksud ialah putra Nabi Nuh. Di kalangan orang-orang Eropa, nama Syria makin sering digunakan daripada Suriah.
Dari catatan sejarah, ada yang menyamakan nama Suriah memakai kata Suriya atau Surya yang berawal dari kata Sur. Pengertian kata Sur di sini ialah tanah berpagar atau kubu pertahanan atau kota yang dikeliling dinding atau tembok pertahanan.
Dalam perkembangannya, istilah Sur digunakan perincian menyebut sebuah provinsi Romawi yang terdiri kepada wilayah-wilayah yang dihuni oleh Funisia, Yahudi, Filastin, Hyksos, Aram, Hittit, serta Amorit. Dengan demikian, nama Suriah pada masa tersebut mengacu pada suatu wilayah yang makin luas daripada negara Suriah masa ini.
Source: www.republika.co.id
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Wartaislami.com ~ Negeri Syam, negeri yang melimpah ruah memakai kondisi tanahnya yang subur. Alquran menyebutnya, Dalam surah al-A’araf ayat 137, Allah menegaskan bahwa negeri-negeri yang dipusakakan perincian Bani Israel tersebut tak lain ialah Syam.
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi serta bagian baratnya.” Demikian pula, Allah menyelamatkan Ibrahim serta Luth ke negeri-negeri yang diberkahi serta tak lain ialah Syam, seperti penegasan surah al-Anbiyaa’ ayat 71.
Al-Imam al-Waqidi intern bukunya yang berjudul The Islamic Conquest of Syria menyebutkan, Syam menyandang makna yang signifikan intern penamaan Islam. Alquran menyebutnya selaku ‘tanah yang diberkati’. Negeri ini pun disebut selaku rumah perincian kebanyakan rasul di bandingkan memakai negeri-negeri lainnya.
Konon, menurut Yaqut al-Hamawi intern karya monumentalnya yang berjudul Mu’jam al-Buldan, negeri Syam membentang dari Sunga Eufrat sampai ujung Aris, Mesir. Negeri ini, menyandang satu kota yang dikenal memakai Damaskus. Kota ini dijuluki memakai “Permata dari Timur”.
Muhammad Syafii Antonio intern bukunya yang berjudul Encyclopedia of Islamic Civilization menyebutkan, menurut sebuah cerita nama Syam atau Sham atau Sam diambil dari kata Syem yang menurut keyakinan sebagian orang ialah putra tertua Nabi Nuh.
Namun, intern perkembangan selanjutnya, kata Syam tak hanya dinisbatkan pada kawasan yang kini disebut Damaskus, tapi selaku nama wilayah yang meliputi Suriah, Palestina, Yordania, serta Lebanon. Keseluruhan wilayah tersebut, menurut sekeliling pakar geografi dinamakan Suriah Raya.
Guru besar filsafat Universitas Marist, New York, Joshua Marka, seperti dikutip dari ancient.eu, mengungkapkan nama Suriah dulunya dikenal selaku Eber Nari (seberang sungai). Nama Eber Nari dirujuk intern Alkitab dari Ezra serta Nehemia serta laporan oleh ahli-ahli Taurat dari raja-raja Asyur serta Persia.
Beberapa ahli sejarah juga menyebutkan nama Suriah muncul sesudah Kekaisaran Asyur jatuh pada 612 sebelum Masehi (SM). Tapi, pada masa ini bagian barat Suriah masih disebut Asyur. Penyebutan nama Suriah anyar dikenal pada masa Kekaisaran Seleukus.
Penyebutan nama Suriah atau Syria pertama kali digunakan oleh seorang ahli ilmu bumi serta sejarawan Yunani yang bernama Strabo (63 SM-24 M). Menurut Strabo, Suriah yang dimaksud meliputi wilayah Timur dekat jarak Asia Kecil serta Mesir yang dikuasai kerajaan Romawi.
Pada saat bangsa Arab menguasai kawasan tersebut pada era ketujuh Masehi, mereka menamakannya Barr asy-Syam (Tanah Syam), asy-Syam (Utara), atau Bilad asy-Syam (Negeri Syam). Syam yang dimaksud ialah putra Nabi Nuh. Di kalangan orang-orang Eropa, nama Syria makin sering digunakan daripada Suriah.
Dari catatan sejarah, ada yang menyamakan nama Suriah memakai kata Suriya atau Surya yang berawal dari kata Sur. Pengertian kata Sur di sini ialah tanah berpagar atau kubu pertahanan atau kota yang dikeliling dinding atau tembok pertahanan.
Dalam perkembangannya, istilah Sur digunakan perincian menyebut sebuah provinsi Romawi yang terdiri kepada wilayah-wilayah yang dihuni oleh Funisia, Yahudi, Filastin, Hyksos, Aram, Hittit, serta Amorit. Dengan demikian, nama Suriah pada masa tersebut mengacu pada suatu wilayah yang makin luas daripada negara Suriah masa ini.
Source: www.republika.co.id
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar