Ning Alissa Wahid Polisikan Penghina Ulama NU di Media Sosial. Kamu wajar sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka demi kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia intern membaca share terbaru.
Wartaislami.Com ~ Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Alissa Wahid di akun Twitternya menyatakan hendak memperkarakan pemilik akun Facebook NU Garis Konslets atau Generasi Muda NU 2 ke pihak berwajib.
Alissa menyatakan, dua pemilik akun itu telah menyerang ide-ide para ulama NU mengenai bangsa atau Pancasila. “NU sedang menurunkan tim buat menyelidiki pembuat akun FB NU Garis Konslet & Generasi Muda NU 2. Kalau ada tuips yg punya info, bantu ya,” tulis Alissa.
“Siapa orang-orang dibalik serangan di dunia maya kepada para alim-ulama ini? Apa tujuannya? Siapa sasarannya?” tulis Alissa makin lanjut.
Alissa mengaku NU juga sedang mempersiapkan proses hukum buat pembuat akun-akun tersebut, agar selaku efek jera paruh komunitas mereka.
“Maka serangan terhadap NU atau ulama-ulama ini paruh teman-teman NU bukan soal harga diri, tapi dibaca seperti soal perang ideologi Islam-Indonesia,” tegas Alissa.
Alissa mengingatkan, umat Islam di Indonesia sedang diarahkan buat meragukan keterikatan kebangsaan kita, menentang ajaran ulama-ulama bahwa cinta kepada bangsa bagian dari iman.
Menurut Alissa serangan virtual kepada dua ulama NU senada demi fitnah kepada Grand Syaikh Al Azhar separuh hari lalu. “Mereka juga menyerang ulama-ulama demi membabibuta,” katanya.
Intelektual muda NU, Akhmad Sahal menyatakan kesetujuannya apabila Alissa melaporkan kepada pihak berwajib dua pemilik akun Facebook yang telah menyerang ulama NU itu.
“Saya setuju demi Mbak AlissaWahid, wajar dilaporkan ke Polisi, karena itu udah ke level penebaran Kebencian atau penghinaan keji,” kata Sahal kepada Satu Islam menggunakan Whatsapp, Rabu 2 Maret 2016.
Akun Facebook Generasi Muda NU 2 sebagaimana yang dinyatakan Alissa mengunggah meme Alamrhum KH As’ad Syamsul Arifin, Situbondo Jawa Timur yang pesan tertulisnya ‘Pancasila seperti dasar atau falsafah negara Indonesia, wajar ditaati atau diamalkan.
Generasi Muda NU 2 intern potongan pesan status meme yang diunggah itu menyindir Kiai As’ad demi menyatakan, ‘Ini bumi Alloh… bukan buminya Dewa Wisnu penunggang garuda’.
Sementara akun Facebook NU Garis Konslets mengunggah meme tokoh NU Habib Lutfi bin Yahya, Pekalongan, Jawa Tengah Timur yang pesan tertulisnya ‘Kalau tak mau hormat pada Bendera Merah Putih silahkan enyah dari Indonesia. Sangat aneh kalau hormat bendera merah putih dikatakan musyrik, syirik. Mereka tak mengerti makna musyrik atau syirik. Artinya perlu memperdalam lagi belajar agama. Harusnya kita malu pada para pendahulu kita yang telah menegakkan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari hadiah. Tetapi menggunakan perjuangan yang memakan banyak korban. Betapa tak terkira jumlahnya syuhada bangsa yang telah mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan Indonesia’.
Facebook NU Garis Konslets Ketika intern potongan pesan status meme yang diunggah itu menyindir pernyataan atau menghina Habib Lutfi. Pemilik akun ini juga menghina aswaja demi agama NU asuwaja. Ketika Satu Islam mengecek dua akun Facebook itu sudah tak terlihat lagi.
Sebelumnya, Forum Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia (FAAMI), melaporkan pemilik akun Facebook buat nama Abu Aqila ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan atau penyebaran fitnah terhadap Pemimpin Tertinggi Al-Azhar Mesir Grand Syaikh Ahmad Al-Thayyib. (
Aqila pada Jumat 26 Februari 2016 pukul 09.15 WIB tertulis status yang menuding Syaikh Al-Azhar seperti “Syaikhul Azhar Palsu” atau “Paus Al-Azhar”. Abu Aqila yang merupakan pemilik Klinik Syariah Bengkel Rohani itu memuat foto tak senonoh menggambarkan Syaikh Al-Azhar berciuman demi Paus Fransiskus.(satuislam)
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Wartaislami.Com ~ Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Alissa Wahid di akun Twitternya menyatakan hendak memperkarakan pemilik akun Facebook NU Garis Konslets atau Generasi Muda NU 2 ke pihak berwajib.
Alissa menyatakan, dua pemilik akun itu telah menyerang ide-ide para ulama NU mengenai bangsa atau Pancasila. “NU sedang menurunkan tim buat menyelidiki pembuat akun FB NU Garis Konslet & Generasi Muda NU 2. Kalau ada tuips yg punya info, bantu ya,” tulis Alissa.
“Siapa orang-orang dibalik serangan di dunia maya kepada para alim-ulama ini? Apa tujuannya? Siapa sasarannya?” tulis Alissa makin lanjut.
Alissa mengaku NU juga sedang mempersiapkan proses hukum buat pembuat akun-akun tersebut, agar selaku efek jera paruh komunitas mereka.
“Maka serangan terhadap NU atau ulama-ulama ini paruh teman-teman NU bukan soal harga diri, tapi dibaca seperti soal perang ideologi Islam-Indonesia,” tegas Alissa.
Alissa mengingatkan, umat Islam di Indonesia sedang diarahkan buat meragukan keterikatan kebangsaan kita, menentang ajaran ulama-ulama bahwa cinta kepada bangsa bagian dari iman.
Menurut Alissa serangan virtual kepada dua ulama NU senada demi fitnah kepada Grand Syaikh Al Azhar separuh hari lalu. “Mereka juga menyerang ulama-ulama demi membabibuta,” katanya.
Intelektual muda NU, Akhmad Sahal menyatakan kesetujuannya apabila Alissa melaporkan kepada pihak berwajib dua pemilik akun Facebook yang telah menyerang ulama NU itu.
“Saya setuju demi Mbak AlissaWahid, wajar dilaporkan ke Polisi, karena itu udah ke level penebaran Kebencian atau penghinaan keji,” kata Sahal kepada Satu Islam menggunakan Whatsapp, Rabu 2 Maret 2016.
Akun Facebook Generasi Muda NU 2 sebagaimana yang dinyatakan Alissa mengunggah meme Alamrhum KH As’ad Syamsul Arifin, Situbondo Jawa Timur yang pesan tertulisnya ‘Pancasila seperti dasar atau falsafah negara Indonesia, wajar ditaati atau diamalkan.
Generasi Muda NU 2 intern potongan pesan status meme yang diunggah itu menyindir Kiai As’ad demi menyatakan, ‘Ini bumi Alloh… bukan buminya Dewa Wisnu penunggang garuda’.
Sementara akun Facebook NU Garis Konslets mengunggah meme tokoh NU Habib Lutfi bin Yahya, Pekalongan, Jawa Tengah Timur yang pesan tertulisnya ‘Kalau tak mau hormat pada Bendera Merah Putih silahkan enyah dari Indonesia. Sangat aneh kalau hormat bendera merah putih dikatakan musyrik, syirik. Mereka tak mengerti makna musyrik atau syirik. Artinya perlu memperdalam lagi belajar agama. Harusnya kita malu pada para pendahulu kita yang telah menegakkan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari hadiah. Tetapi menggunakan perjuangan yang memakan banyak korban. Betapa tak terkira jumlahnya syuhada bangsa yang telah mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan Indonesia’.
Facebook NU Garis Konslets Ketika intern potongan pesan status meme yang diunggah itu menyindir pernyataan atau menghina Habib Lutfi. Pemilik akun ini juga menghina aswaja demi agama NU asuwaja. Ketika Satu Islam mengecek dua akun Facebook itu sudah tak terlihat lagi.
Sebelumnya, Forum Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia (FAAMI), melaporkan pemilik akun Facebook buat nama Abu Aqila ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan atau penyebaran fitnah terhadap Pemimpin Tertinggi Al-Azhar Mesir Grand Syaikh Ahmad Al-Thayyib. (
Aqila pada Jumat 26 Februari 2016 pukul 09.15 WIB tertulis status yang menuding Syaikh Al-Azhar seperti “Syaikhul Azhar Palsu” atau “Paus Al-Azhar”. Abu Aqila yang merupakan pemilik Klinik Syariah Bengkel Rohani itu memuat foto tak senonoh menggambarkan Syaikh Al-Azhar berciuman demi Paus Fransiskus.(satuislam)
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar